Tulisan mengenai ICV bagian satu telah selesai dan berakhir begitu formal. Hahahaha.. Kali ini saya akan berbagi pendapat tentang kegiatan di tempat saya. Yang belum baca bagian satu, silakan baca dulu disini

value

value (sumber kaskus.co.id)

Memang benar kata orang, akan menjadi hal yang sangat sulit untuk memulai. Termasuk memulai menulis, kalimat pertama akan berdampak pada kalimat berikutnya. Tapi, jika menulis aja tak berani, terus wanimu ki opo (beranimu itu apa?)

 Akan saya ceritakan sedikit latar belakang dan fakta mengenai kegiatan ini.

1. Kegiatan akan ditentukan melalui voting

2. Panitia voting bersifat netral dan keputusan voting tidak dapat diganggu gugat.

Menarik sekali kan? Ini sudah seperti pesta demokrasi kecil menyambut 2014. Disaat para Balon Capres mulai berdeklarasi, nampang di TV, masang foto, tebar janji, bikin manuver politik, di tempat saya bekerja juga terlihat aktivitas serupa. Ya ga separah itu sih, cm ada pembicaraan diskusi kecil-kecilan dan mencoba mempengaruhi alur pikiran sehingga membuat keputusan yang sama dengan pilihan kita. Hingga entah siapa yang memulai, siapa yang memutuskan, diputuskanlah 2 kota untuk kegiatan tersebut. Sebut saja kota X dan kota Y.  FYI, kegiatan ini juga dibarengkan dengan pesta perpisahan salah satu keluarga besar kantor ini. Eh, kebetulan beliau ini berasal dari kota Y.

Dengan dalih kota asal beliau yang akan diperpisahi berasal dari kota Y, ya saya dengan “kemaki” pasti memilih kota tersebut. Padahal terlepas dari itu, sifat manusiawi saya yang muncul mengingat pas pulangnya nanti kota Y jauh lebih dekat di banding dengan kota X. Hahahaha…

 Tapi apa yang terjadi sodara-sodara…

 Hasil polling membuktikan Kota X yang dipilih sekitar 55% voter. Kalah tipis, tapi ya sama saja. Tetap kalah. Setelah saya baca situasi, yang membuat kalah adalah adanya penggiringan opini saat polling. Penggiringan opini cemana pula? Ahay, di kertas polling di beri keterangan begini:

Kota X: Perjalanan 3 jam, berangkat pukul 05.00 Pagi

Kota Y: Perjalanan 6,5 jam, dan berangkat pukul 03.00 Pagi

Alamaaaak… Mana ada yang mau berangkat jam 3 pagi. Yang pada mangkal aja belum pulang itu jam segitu. Pfffftttt…

Keputusan tidak dapat diganggu gugat. Kalah voting berarti harus mematuhi hasil voting meskipun dengan berat hati. Ya mau gimana lagi, ketika saya dkk bilang ini penggiringan opini, pastinya dijawab oleh mereka dengan jawaban yang diplomatis. “Ini bukan penggiringan opini. Tapi ini hal wajib yg harus disampaikan, jadi voter sudah tau resikonya ketika memilih pas voting itu tadi.” Kemudian saya manthuk-manthuk sambil malik mejo. Hahahaha

Terus kemudian tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba diumumkan:

Berangkat pukul 04.00 Pagi. Ga sekalian jam 3 aja ini.. Sudah penggiringan opini, ini masih pakai pemelintiran statuta. Ini Panitia ICV atau PSSI Nurdin sih???

Nurdin Halid

mantan ketua umum PSSI (sumber : ardiz.blogspot.com)

Ini barulah persiapan ICV, cerita mengenai kegiatannya akan saya ceritakan setelah acara berlangsung.

About dhamas

mapan, matang dan menarik,,,

3 responses »

  1. […] waktu Pelaksanaan ICV tiba. Segala tetek bengek mengenai ICV sudah saya share disini dan disini. Ingin saya sedikit bercerita sekaligus berusaha mereview kegiatan ini. Fungsinya untuk apa? […]

  2. Nanni says:

    Nuwun sewu,badhe nambahi sekedhik..
    For the record: Jarak ke kota X sama kota Y ini sebenarnya hampir sama. Kl diliat di peta,kota dimana kantor instansi ini berada,ada di tengah2 antara kota X dankota Y. Jadi sangat nonsense kalo ditulis selisih waktu tempuh nya sampai 3,5 jam. Come on man, r u kidding?
    Sakmeniko mawon. Maturnuwun: )

  3. dhamas says:

    karena yang memberikan statement jarak tempuh adalah orang baru. Orang baru yang belum terlihat track recornya, tetapi langsung dipercaya.

    saya sih setuju dengan konsep kepercayaan seperti itu, tetapi ya jangan langsung percaya jika ternyata ada sesuatu hal yang janggal. Coba kita itu Instansi besar, pasti sudah di obok-obok oleh kultweet Trio Macan 2000

Leave a comment